Bullying merupakan perilaku agresif yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini seringkali dilakukan oleh sekelompok anak atau remaja yang memilih untuk mengejek, mengintimidasi, atau merendahkan korban mereka. Contoh bullying di sekolah bisa berupa penghinaan, pemukulan, atau penolakan terhadap korban.
Salah satu contoh bullying di sekolah adalah perilaku cyberbullying, yaitu penggunaan teknologi untuk melakukan bullying. Misalnya, seorang siswa bisa saja mengirim pesan teks yang tidak sopan atau merendahkan kepada teman sekelasnya melalui media sosial atau aplikasi pesan instan.
Dampak dari bullying bagi korban bisa sangat merusak. Mereka sering mengalami gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri. Selain itu, korban bullying juga bisa mengalami penurunan prestasi akademik, isolasi sosial, dan gangguan perilaku.
Untuk mengatasi masalah bullying di sekolah, penting bagi pihak sekolah untuk memiliki kebijakan anti-bullying yang jelas dan memberikan pendidikan kepada siswa tentang pentingnya menghormati satu sama lain. Selain itu, penting juga bagi orang tua dan guru untuk mendengarkan dan mendukung korban bullying serta memberikan perlindungan dan bantuan yang diperlukan.
Menyadari betapa seriusnya dampak dari bullying bagi korban, penting bagi kita semua untuk berperan aktif dalam mencegah dan memberantas perilaku bullying di sekolah. Dengan memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban, kita bisa menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
Referensi:
1. Kompas.com. (2021). “Apakah Bullying Itu?”. Diakses dari
2. UNICEF Indonesia. (2021). “Bullying di Sekolah: Bagaimana Orangtua dan Guru Dapat Membantu?”. Diakses dari